Oleh: Zulfikar Tamher
Akhir-akhir ini ideologi komunisme sudah mulai berani menampakkan dirinya dan aktif menyebarkan pemahaman-pemahaman menyesatkan kepada umat muslim. Bagi umat muslim yang beriman kepada Al-Quran tentu pemahaman-pemahaman menyesatkan tersebut tidaklah terlalu berdampak, namun akan sangat berpengaruh terhadap pemahaman-pemahaman umat muslim yang masih awam terhadap ajaran Islam.
Sebagai contoh, ketika ada seorang komunis yang berkata bahwa alam akhirat, surga dan neraka hanyalah khalayan saja, dongeng orang-orang zaman dahulu saja, dengan penjelasan yang sedemikian rupa mungkin bisa memperngaruhi masyarakan awam, karena hanya menafsirkan bahwa segala sesuatu yang ada hanyalah yang bisa terindera saja. Dengan kata lain, hal-hal yang tidak terindera, tidak dapat dilihat, didengar, terlebih lagi ditapaki, maka hal tersebut tidaklah ada.
Padahal untuk menjawab pernyataan bodoh semacam ini mudah saja, ketika orang tersebut berkata hal yang demikian, Kita pun bisa langsung membalikkan pernyataan bodohnya dengan mengatakan bahwa dia sebenarnya tidak memiliki otak, maksudnya otak secara fisik, bukan makna kiasan. Kenapa? jelas karena otaknya sama sekali tidak terlihat. Kalau memang dia mengaku memiliki otak di kepalanya, suruh saja dia membuktikan sendiri dengan membedah kepalanya saat itu juga.
Maka dari itu, tidak semua hal yang tidak nampak dan tidak terindera itu tidaklah ada, melainkan indera Manusia saja yang memiliki keterbatasan. Terkadang kita perlu membedah fisik untuk melihat hal-hal yang tidak nampak dari luar, begitupun halnya dengan Alam akhirat, surga dan neraka, Kita hanya perlu "membedah" Iman Kita supaya Kita bisa meyakini bahwa Alam akhirat itu benar-benar ada. Hingga aktivitas apapun di Dunia ini yang Kita lakukan bisa Kita pertimbangkan karena akan berdampak di Alam Akhirat kelak.
Begitupun ketika ada orang komunis lainnya mempertanyakan kesaksian dalam kalimat Syahadat Kita, dengan melontantarkan pernyataan bahwa orang muslim itu bodoh karena menyatakan kesaksiannya bahwa tiada Illah selain Allah, dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah padahal tidak menyaksikan dengan mata kepala sendiri. Bagi pemahaman yang awam, hal tersebut mungkin masuk akal, namun pada kenyataannya justru dialah yang bodoh karena hanya menyandarkan pengetahuan berdasarkan apa yang dilihatnya secara langsung saja.
Untuk menjawab pernyataan bodoh tersebut, mari Kita pikirkan sama-sama, kenapa Kita percaya bahwa ada Menara Eifel di Paris padahal Kita belum pernah kesana langsung? bahkan kenapa kita percaya bahwa ada sebuah Kota bernama Paris diluar sana? begitupun dengan halnya seseorang yang belum pernah kita temui namun Kita percaya bahwa orang tersebut ada. Sebagai contoh, bagaimana Kita bisa percaya bahwa pernah ada seseorang bernama Soekarno yang menjadi Presiden pertama RI padahal Kita tidak pernah bertemu dengannya?
Hal tersebut tidak lain karena adanya informasi yang sangat akurat yang Kita terima dengan berbagai macam cara. Maka karena adanya informasi yang sangat akurat tersebut, yang tidak mungkin informasi tersebut salah, Kita pasti akan mempercayainya sekalipun Kita tidak pernah melihat tempat yang disebutkan atau berjumpa dengan orang yang disebutkan secara langsung.
Begitupun dengan umat muslim saat ini yang meyakini keNabian Muhammad -Shallahu Alaihi Wassalam- meskipun tidak pernah berjumpa dengan Beliau secara langsung, hal tersebut tidak lain karena adanya informasi yang sangat akurat yang sampai kepada umat muslim, salah satunya dan yang paling akurat adalah melalui Al-Quran.
Jadi, sangat jelas sekali pemahaman-pemahaman dan doktrin-doktrin yang bodoh dan menyesatkan yang dilontarkan oleh orang-orang komunis hanyalah sebuah pemahaman yang masih sangat dangkal.
Dan tugas Kita selaku umat muslim adalah terus menerus mempelajari Al-Quran supaya tidak mudah terhasut oleh doktrin-doktrin yang menyesatkan.
No comments:
Post a Comment